Tataplah Aku

Aku lihat bintang itu bersinar terang ditengah malam yang gelap pekat. Aku mengira Aku sedang sendirian menatapi indahnya pesona langit malam ini, tapi ternyata aku tidak sendirian ada banyak orang yang menatap indahnya kilauan bintang diangkasa. Namun, aku hanya melihat satu bintang yang menarik, ia tidak begitu bersinar terang. Namun mengapa aku begitu terpesona saat melihatnya?

Sudah begitu lama aku memandangi bintang itu sendirian. Menghabisi malam dengan sebatang tembakau, atau mencari hiburan ditengah penuh sesak keharuan Aku nikmati setiap hisapan asap tembakau yang menerobos masuk dalam kerongkongan. Pikiranku menerawang jauh keangkasa melihat sesosok wanita, menari indah dalam bayangan. Imajinasiku terlalu tinggi untuk menggapaimu. Hanyalanku tak sebanding dengan kenyataan.

Hari demi hari aku lewati di ruang yang sempit ini. asaku semakin tak terbentung saat mentari mulai menampakan diri. Pikiranku terus berangan berharap kau dapat menyambutku dengan ramah. Oh, sakit rasanya saat harapan itu tak sesuai dengan kenyataan, sebenarnya banyak hal yang ingin aku utarakan di pagi ini. namun, ada rasa takut yang membelenggu sehingga aku simpan impian itu.

 Seandainya waktu dapat kuputar kembali, aku ingin kembali kesatu masa dimana untuk pertama kalinya aku melihatmu, aku akan berusaha dan mencari cara bagaimana memperlihatkan diri dihadapmu. namun ternyata, banyangan masa lalu teteap saja hadir disetiap langkahku. Jujur, aku muak dengan dengan itu, aku inggin menghapuskannya. Tapi, aku  belum punya cara yang tepat untuk menggantikannya. Terkadang aku sadar bahwa masa itu tidak akan pernah hadir lagi, tapi aku selalu berharap aku dapat meraihnya, walaupun rasa sakit yang akan kuterima kembali.

Belum puas rasanya aku memandagimu setiap pagi, aku ingin melangkah lebih jauh lagi, menggapai impian yang kian hari semakin sesak dalam pikiran. Aku ingin mengutakan perasaan ini bukan lewat bahasa atau tulisan, tapi lewat sebuah ketulusan. Sedainnya kau dapat melihat pasti kau akan merasakannya.