Minggu, 01 Juni 2014

wawancara dan observasi

Wawancara adalah tanya jawab antara dua orang (antara si pewawancara dan narasumber, antara klien dengan psikolog) tujuannya adalah agar orang yang diperiksa mengungkapkan isi hatinya, gagasan-gasannya, pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sehingga pewawancara dapat menggali semua informasi yang diperlukan. Wawancara adalah salah satu alat bantu dari metode observasi.

Teknik wawancara
1.       Wawancara bebas, pertanyaaan dan jawaban diberikan sebebas-bebasnya oleh pewawancara maupun yang diwawancara.
2.       Wawancara terarah, dalam hal ini ada beberapa pokok yang harus diikuti pewawancara dalam mengadakan wawancara.
3.       Wawancara terbuka, pertanyaan-pertanyaan sebelumnya sudah ditentukan, tetapi jawaban dapat diberikan bebas, tidak terikat.
4.       Wawancara tertutup, pertanyaan-pertanyaan sebelumnya sudah ditentukan dan kemungkinan jawabannya juga sudah disediakan sehingga orang yang di wawancarai tinggal memilih antara kemungkinan-kemungkinan jawaban itu, misalnya “ya” dan “tidak” atau “sangat setuju”, “setuju” dan “tidak setuju”.

Wawancara menurut cara pelaksanaan:
1.       Wawancara tatap muka atau langsung
2.       Wawancara melalui telepon
3.       Wawancara melalui surat/email
4.       Wawancara online melalui chatting
5.       Wawancara tertulis

Wawancara menurut Metodenya ( Theo Stokkink )
1.       Wawancara terarah (terfokus pada topik tertentu)
2.       Wawancara tidak terarah (tidak terfokus pada satu topik)

Menurut suasana:
1.       Wawancara formal
2.       Wawancara semiformal
3.       Wawancara informal

Wawancara menurut Waktu Pelaksanaan
1.       Teragenda/terencana
2.       tak teragenda/mendadak.

Wawancara menurut tempat Pelaksanaan
1.       Di lokasi peristiwa
2.       Di luar lokasi
3.       In door
4.       Out door

Wawancara menurut Gayanya ( Masduki )
1.       Simpati
2.       Empati
3.       Keras/memaksa

wawncara menurut tipe dari pertanyaan:
1.       Why question atau Exsplanation Question
2.       Yes atau No Question
3.       Tag Question (persetujuan/penegasan)


Observasi
  Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Sebelum observasi itu dilaksnanakan, pengobservasi (observer) hendaknya telah menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek apa yang akan diobservasi dari tingkah laku seseorang. Aspek-aspek tersebut hendaknya telah dirumuskan secara operasional, sehingga tingkah laku yang akan dicatat nanti dalam observasi hanyalah apa-apa yang telah dirumuskan tersebut.

Observasi berdasarkan situasi
1.       Observasi situasi bebas (free situasion), observasi yang dilakukan terhadap situasi yang terjadi secara wajar, tanpa adanya campur tangan dari pengobservasi. Misalnya observasi yang dilakukan terhadap siswa-siswa yang sedang bermain secara bebas. 
2.       Observasi situasi yang dimanipulasikan (manipulated situasion), yaitu situasi yang telah dirancang oleh pengobservasi dengan menambahkan satu atau lebih variabel. Misalnya seorang pengobservasi ingin mengetahui sifat kepemimpinan sekelompok siswa. 
3.       Observasi situasi yang setengah terkontrol (partially controlled), jenis observasi ini adalah merupakan kombinasi dari kedua jenis observasi situasi bebas dan situasi yang dimanipulasika




Tidak ada komentar:

Posting Komentar