Minggu, 25 Agustus 2013

Creep

Selamat malam kirana! Sudah lama aku tidak menyapamu, biasanya aku duduk di teras rumah atau diatas kerikil menjadikan sandal sebagai alas hanya untuk memandangimu. Kini aku tidak bisa lakukan itu aku terlalu jauh menyapamu, suaraku tidak mampu menggetarkan gendang telingamu. Aku sudah putuskan untuk meninggalkan kau disana sendiriaan walau aku tahu sebenarnya kau tidak ingin aku tinggalkan. Mungkin!
Apalah aku tidak bisa berlama-lama menyapamu, melihatmu, menyanyikan senandung lagu yang paling aku sukai atau bercerita tentang semua impianku sampai empun pagi harus memisahkan kita. Aku harus terpisah sesaat darimu, menghilang dari kehidupan yang aku cita-citakan dulu. Aku menyadari kau terlalu mempesona kilauanmu mampu mengalihkan pandanganku membius setiap titik indera dan mengeluarkan lantunan kata-kata Indah yang terucap secara spontan. Walau tidak setiap malam kau hadir dan tidak setiap malam juga aku menemuimu. Aku sudah cukup memandangmu disini ditempat yang berbeda walau ini bukan tempat biasa aku menyapamu, namun kilauan sinarmu tidak akan pernah padam menerangi penjuru semesta menerangi setiap jengkal langkah yang terukir halus di malam hariku.

Aku hanyalah orang aneh yang berharap menjadi orang yang spesial dalam hidupmu. Mengharapkan tubuh yang sempurna berharap menjadi orang yang dapat kau sambut. Tuhan telah ciptakan aku dengan sempurna, tapi aku berharap dapat menjadi orang yang sempurna, sesempurna hatimu, sesuci jiwamu. Ahh aku rasa sudah muak dengan kepalsuan ini. aku berharap satu kau dapat mengerti perasaanku dan aku akan berusaha menjadi bijak terhadap hidupku. Aku hanyalah punguk yang penuh dengan harapan dan imajinasi. Aku tahu ini menyakitkan, aku ingin kau perhatikan saat aku tidak ada, kau sungguh istimewa, harapanku aku juga istemewa.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar