Selamat malam kirana! Sudah lama aku tidak
menyapamu, biasanya aku duduk di teras rumah atau diatas kerikil menjadikan
sandal sebagai alas hanya untuk memandangimu. Kini aku tidak bisa lakukan itu
aku terlalu jauh menyapamu, suaraku tidak mampu menggetarkan gendang telingamu.
Aku sudah putuskan untuk meninggalkan kau disana sendiriaan walau aku tahu
sebenarnya kau tidak ingin aku tinggalkan. Mungkin!
Apalah aku tidak bisa berlama-lama menyapamu,
melihatmu, menyanyikan senandung lagu yang paling aku sukai atau bercerita
tentang semua impianku sampai empun pagi harus memisahkan kita. Aku harus
terpisah sesaat darimu, menghilang dari kehidupan yang aku cita-citakan dulu.
Aku menyadari kau terlalu mempesona kilauanmu mampu mengalihkan pandanganku membius
setiap titik indera dan mengeluarkan lantunan kata-kata Indah yang terucap
secara spontan. Walau tidak setiap malam kau hadir dan tidak setiap malam juga
aku menemuimu. Aku sudah cukup memandangmu disini ditempat yang berbeda walau
ini bukan tempat biasa aku menyapamu, namun kilauan sinarmu tidak akan pernah
padam menerangi penjuru semesta menerangi setiap jengkal langkah yang terukir
halus di malam hariku.
Aku hanyalah orang aneh yang berharap menjadi orang
yang spesial dalam hidupmu. Mengharapkan tubuh yang sempurna berharap menjadi
orang yang dapat kau sambut. Tuhan telah ciptakan aku dengan sempurna, tapi aku
berharap dapat menjadi orang yang sempurna, sesempurna hatimu, sesuci jiwamu.
Ahh aku rasa sudah muak dengan kepalsuan ini. aku berharap satu kau dapat
mengerti perasaanku dan aku akan berusaha menjadi bijak terhadap hidupku. Aku
hanyalah punguk yang penuh dengan harapan dan imajinasi. Aku tahu ini
menyakitkan, aku ingin kau perhatikan saat aku tidak ada, kau sungguh istimewa,
harapanku aku juga istemewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar