Konsep
psikodiagnostik pertama kali digunakan oleh Hermann Roschard (1912) sebagai suatu
metode untuk mendiagnosa kondisi pasiennya menggunakan pendekatan
kedokteran. Menurut James Drever (1971) psikodiagnostik adalah suatu upaya
untuk menilai karakteristik individu
melalui suatu pengamatan observasi melalui tanda-tanda yang bisa dilihat. Psikodiagnostik
tidak hanya mengkalsifikasikan gangguan tingkah laku atau kepribadian yang ada,
tetapi membuat deskripsi tentang kepribadian baik dari segi stuktur naupun
dinamikanya. Dalam pemeriksaan yang dilakukan harus mengikuti aturan yang baku
baik secara keseluruhan maupun khusus.psikodiagnostik tidak terlepas dari yang
namanya kepribadian karena tujuan dari psikodiagnostik adalah mendeskripsikan
kepribadian seseorang. Sebelum mendeskripsikan kepribadian seseorang kita harus
menguasi dan memahami stuktur kepribadian, dinamika dan aspek-aspek kepribadian,
untuk mampu mendeskripsikan kepribadian seseorang, harus mengetahui teori-teori kepribadian dan cara pendekatannya.
Psikologi
Diferensial dikembangkan oleh William Stern, dalam bukunya Die Differentielle Psychologie tahun 1900 mengulas secara
sistematis bidang-bidang dan metode dari psikologi Diferensial atau psikologi
khusus. Dari psikologi khusus ini berkembanglah psikometri yaitu caabang
psikologi yang berupaya mempelajari dan mengukur gejala-gejala psikis yang khas
dari seseorang. Cabang psikologi yang menekankan keunikan dan perbedaan antar
manusia. Perbedaan itu diukur dengan menggunakan alat-alat ukur yang dikenal
dengan tes psikologi. pada awalnya tes tersebut digunakan untuk mengukur
intelegensi dan kemampuan mental lainnya. Tes intelegensi sendiri untuk pertama
kalinya dikembangkan oleh Binet dan Simon di Prancis yang digunakan untuk
mengukur anak yang mempunyai ingatan normal dan anak yang mempunyai ingatan
lemah. Lalu tes intelegensi dari Binet dan Simon dikembangkan oleh Terman dan
Merrill yang dikenal dengan Terman dan Merrill Intelligence Test. Pada perang
dunia pertama (1914) sarjana psikologi di Amerika mengembangkan tes intelegensi
dan digunakan untuk menyeleksi anggota tentara. Tes tersebut bernama Army Alpha
Test (untuk yang bisa baca) dan Army Beta Tes (untuk yang buta aksara). Setelah
perang dunia 1 psikometri berkembang sanagt pesat. Tes-tes psikologi mulai
digunakan untuk mengukur kepribadian, minat seseorang, seleksi tenaga kerja,
penyuluhan bimbingan, pengembangan karier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar