Dalam
gelap ku diam mengawasi keadaan yang penuh tekanan, control sangat dibutuhkan
untuk menjaga keseimbangan agar tidak larut dalam keheningan. Berbagai macam
pertanyaan bermunculan satu demi satu begitupun dengan suara bising jalanan
bersautan tanpa nada dan intonasi yang jelas. Semua semakin kontras terdengar
di tengah gelap himpitan tembok tua tempat bersemayamnya tikus-tikus jalang.
Berlari dengan mangsa dalam gigitan dan meraung saat di terjang musuh, dalam
keheningan semuanya terjadi secara alamiah, tak peduli berapa lama akan
bertahan, secepat itu gambaran hilang dalam pandangan. Ini bukan pertama atau
akan menjadi akhir tak satupun mengetahuinya. Jika saja semuanya tercipta
mungkin hanya tokohnya yang berbeda baik watak maupun pola pikirnya, atau bisa
saja sama, sama-sama menempati ruang dan waktu.
Jalanan mulai sepi aku langkahkan kaki menyusuri
kerinduan yang semakin memuncak ini, bukan penggalauan akan kasih sayang tapi
ini adalah sebuah pengabdian dan dedikasi atas nama keluarga, tak peduli
seberapa dalam lauatan atau seberapa tinggi gunung yang harus ku daki yang
pasti kasih sayangnya takan pernah terganti dan akan tetap hidup abadi.
Aku sama
seperti yang lain, terkadang merindukan arti kasih dan sayang. Namun, sekali
lagi aku mengerti, paham terhadap apa yang harus aku lakukan. Tak perlu banyak
narasi dan setumpuk syair, hanya satu sikap yang akan aku tunjukan untuk
mengungkapkan apa arti pengorbanan. Begitupun dengan waktu aku tak peduli
berapa banyak waktu yang diperlukan untuk meraih semua impian yang sekarang
masih hidup dalam paragraf, aku hanya bisa diam menikmati setiap pengorbanan
yang telah dilakukan, tak peduli berapa jauh jarak yang harus ditempuh untuk
sampai di “kerajaan” yang pasti aku melakukannya bukan atas keterpaksaan atau
keputusasaan karena ketakutan akan kalah dalam perang melawan ketiadaan. Aku
tidak perlu mengungkap semuannya, biarkan saja ini menjadi sebuah karya seni
dalam komunikasi yaitu diam itu jauh lebih berharga ketimbang mengumbar opini
yang tak jelas yang hanya mendatangkan kesenangan subjektif belaka dan mendapatkan
kekecewaan dari lingkungan.
‘Untuk menjelakan sebuah pesan kau tidak harus selalu berbicara’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar