Robbin (2007) kemampuan adalah kapasitas
seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. kemampuan
adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Masih
menurut robbin kemampauan terdiri atas dua kelompok faktor yaitu”
1.
Kemampuan intelektual yaitu
kemampuan yang di butuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir,
menalar dan memecahkan masalah dll.
2.
Kemampuan fisik yaitu
kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan,
kekuatan dan karakteristik yang serupa.
Bahwasanya dalam diri setiap individu
mempunyai 2 faktor kemampuan tersebut secara alamiah. Namun, seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan baik fisik, kognitif maupun psiko-sosialnya. Hanya
ada satu faktor kemampuan yang menonjol. Namun bukan berarti satu kemampuan
lainnya tidak mengalami perkembangan, malainkan dia berkembang bersama-sama
dalam rentan perkembangan kemampuan yang berbeda. Misalnya: seorang anak
terlihat sangat menguasai bidang olahraga tertentu, namun dalam menalar dia
mengalami kesulitan. Ini menunjukan bahwa anak tersebut secara kasar kemampuan
fisik-nya lebih menonjol tapi sekali lagi bukan berarti bahwa kemampuan
intelektual dia bisa dikatakan kurang. Pada dasarnya anak tersebut memang
mempunyai kemampuan fisik yang lebih menonjol, namun, pada perkembangan
selanjutnya anak tersebut bisa saja mempunyai kemampuan intelektual yang
tinggi.
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan
kemampuan seorang individu kita perlu melakukan tes psikologi yang dapat
menunjukan kemampuan tertentu yang dimiliki dan berada dalam diri seseorang.
Tes kemampuan mental di kategorikan menjadi 3
bentuk yaitu:
1.
Tes Bakat.
2.
Tes intelegensi.
3.
Tes prestasi.
Sejarah
Francis Galton memulai merancang tes
sederhana berdasarkan pada asumsinya bahwa: a. Isi pikiran manusia terdiri atas
dasar-dasar sensasi. B. Untuk orang-orang yang cerdas tergantung pada ketetapan
sensory.
Kemmapuan mental bawaan diukur dengan : a.
Sensitivitas terhadap suara-suara. B. Persepsi warna. C. Waktu relasi.
James Mckeen Cattel membangun tes-tes mental
awal dengan menyelenggarakan tes pada mahasiswa untuk melihat tingkat
intelektual. Tes-nya diselenggarakan secara individu mwliputi: kekuatan otot,
kecepatan gerak, sensitivitas terhadap rasa sakit, ketajaman penglihatan dan
pendengaran, pembedaan berat, waktu
reaksi, ingatan dan sebagainya. Cattel mempunyai pandangan yang sama dengan
Galton bahwa ukuran fungsi intelektual bisa diperoleh melalui tes-tes pembedaan
inderawi dan waktu reaksi.
Binet dan simon
Sebelum kemunculan tes binet dan simon. Binet
terlebih dahulu mengkritik bahwa sebagian besar tes karena pengaruh inderawi
dan terlalu berkonsentrasi pada kemampuan yang sederhana dan adanya spesialisasi.
Lalu dalam pengukuran yang fungsi-fungsi yang lebih kompleks tidak diperlukan
presisi tingkat tinggi karena perbedaan individu lebih besar. Binet mengusulkan
tes yang kuat dan bervariasi meliputi: fungsi memori, imajinasi, perhatian,
pemahaman, sugestibilitas, minat, dll.
Tes intelektual
1.
CFIT (Culture Fair Intelegence Test) digunakan
untuk mengungkap kemampuan mental secara umum.
2.
TIU (Tes Intelegensi Umum)
digunakan untuk mengungkap kemampuan mental secara umu.
3.
TKD (Tes Kemampuan Dasar)
digunakan untuk mengukur kemampuan dasar yang dimiliki individu.
4.
AA (Army Alpha) digunakan
untuk mengetahui daya tangkap atau daya konsentasi seseorang.
5.
IST
6.
WARTEGG, digunakan untuk
mengukur Aktifitas, intelektual, imajinasi dan emosi seseorang.
Begitu banyaknya tes psikologi maka penting bagi
seorang psikolog untuk menguasai teori dasar psikologi yang berguna untuk
pemberian tes yang tepat pada klien dan untuk menghindari bias-bias pemberian
tes.